Naruto

Naruto

Rabu, 13 Maret 2013

Pedoman Pembuatan Rancangan Penelitian


MAKALAH       
PEDOMAN PEMBUATAN RANCANGAN PENELITIAN

Dipresentasikan Pada Mata Kuliah
Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Rahmady

 







                                    
                                    
Di susun oleh: Kelompok 8 (Delapan)
Sri Rezeki Lestari (SM 100103)
Indah Suhardini (SM 100095)
Yunita Karmila (SM 100107)


FAKULTAS SYARIAH JURUSAN MUAMALAT
IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2012/2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh
            Dengan segala kerendahan hati, izinkan penulis memanjatkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT yang senantiasa membukakan pikiran dan hati untuk terus berjuang dalam menegakakan agama-Nya serta makalah yang membahas tentang “Pedoman Pembuatan Rancangan Penelitian (Bagian Lima) ” dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam tak pernah putus kita sampaikan kepada pimpinan sekaligus guru peradaban dunia Nabi Muhammad SAW yang banyak memberikan keteladanan dalam berfikir dan bertindak.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan rekan-rekan yang membantu penulis dalam memberikan masukan dan pendapat terhadap makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kepada para pembaca dan para pakar di mohon saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah dan guna meningkatkan kualitas dari makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat dan bangsa.
Wasssalamu’alaikum Warohmatullah Wabarakatuh.

Jambi, 19 Desember 2012


Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.........................................................................             2
DAFTAR ISI......................................................................................              3

BAB I   :  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...............................................................            4
BAB II  :  PEMBAHASAN
A.    Pengumpulan Data…………………………………………     5
B.     Pengelolahan Data……………………….………………...     10   
C.      Analisis dan Interpretasi Data…………………………….     11    
BAB III   : PENUTUP
       Kesimpulan................................................................................      14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................      15









BAB II
PENDAHULUAN
A.     Latarbelakang
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus dipatuhi. Kerangka dan bagian-bagian dari karya ilmiah ini selain berfungsi sebagai acuan dasar penulisan juga dapat mempermudah penulis untuk memaparkan alur tulisannya. Untuk itu, sebelum karya ilmiah ditulis maka kerangka dan bagian-bagian karya ilmiah merupakan langkah awal yang harus dilalui oleh penulis.
Langkah penting yang perlu dilakukan  di dalam kegiatan penenlitian sebelum peneliti sampai kepada konklusi adalah pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan Interpretasi data. Seorang Peneliti akan sulit melakukan verifikasi terhadap objek yang akan menjadi bahan penelitiannya tanpa ada fakta-fakta yang mendasarinya. Meskipun begitu kuatnya argumenttasi yang dapat dikemukakan oleh seseorang, akakn tetapi bila tidak didasari oleh fakta-fakta maka ide-ide yang disampaikan akan menjadi kurang meyakinkan.
Untuk itu mengingat Pentingnya hal tersebut dalam proses penenlitian, maka pada makalah ini akan pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan Interpretasi data.




BAB II
PEMBAHASAN
PEDOMAN PEMBUATAN RANCANGAN PENELITIAN (BAGIAN V)
A.    Pengumpulan Data
1.       Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.[1]
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
2.      Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
a.       Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya.[2]
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran terkait dengan prinsip penulisan angket.[3]
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
1)      Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
2)      Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dan sebagainya.
3)      Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.[4]

Berdasarkancara kerjanya bila saja persiapan telah dilakukan secara baik, metode ini cenderung lebih murah, cepat dan mampu menjangkau responden yang bertempat tinggal jauh dan dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin dibandingkan dengan metode lainnya. Namun demikian, metode ini memiliki kelemahan yaitu diperlukan kejujuran pihak responden, kesahihan data sangat tergantung kepada responden. Disamping itu, kelemahannya tidak semua responden bisa baca tulis,apalagi disertai adanya keengganan responden mengembalikan daftar isian yang telah dikirimkan sehingga peluang data hilang semakin besar.[5]

b.      Wawancara (Interviu)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).[6]
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1)      Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2)      Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.[7]
Kelebihan metode interviu: sebagai salah satu yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi, tidak mengenal batas umur dan pendidikan subjek, merupakan metode pelengkap bagi penelitian social, cocok untuk dipakai sebagai alat verifikasi data yang diperoleh dengan jalan observasi dan koesioner.[8]
Kelemahan metode interviu: kurang efisien karena memboroskan waktu, tenaga dan biaya, tergantung pada kebersediaan, kemampuan dan keadaan subjek, harus benar-benar menguasai bahasa subjek.[9]
c.       Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.[10]
Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang.[11]
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.[12]

B.     Pengelolahan Data
Setelah Pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu pengelolahan data. Kegiatan Pengolahan data merupakan kegiatan penting dalam Penelitian sebelum penelitian berakhir. Maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan:
1.      Editing
Merupakan kegiatan untuk meneliti kembali rekaman atau catatan data yang telah dikumpulkan oleh pencari data dalam suatu penelitian, apakah rekaman data tersebut cukup baik dan dapat dipersiapkan untuk proses lebih lanjut ataukah rekaman tersebut perlu dilakukan peninjauan kembali agar dapat dipakai untuk proses lebih lanjut.[13]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses editing yaitu:  Kelengkapan jawaban, keterbacaan jawaban, kejelasan makna jawaban, Konsistensi atau kesesuaian jawaban, relevensi jawaban, keseragaman jawaban.[14] Namun, jika ingin mengefisiensikan waktu  proses pengeditan dapat dilakukan pada saat pengumpulan data. Hal ini sangat membantu pengumpul data guna memperoleh data yang shahih dan objektif.[15]
2.      Coding
Coding adalah mengklasifikasikan data menurut jenis dan ragamnya.[16] Pengklasifikasian ini dangan cara memberikan simbol atau tanda ataupun kode.
Proses coding dapat berjalan dengan baik jika dilakukan dengan prosedur yang baik pula. Agar proses coding dapat berjalan dengan lancar ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu: lakukan pengelompokan data, setelah itu lakukan coding frame agar tidak menyulitkan, lalu alokasikan setiap jawaban kedalam kategori-kategori yang sesuai, Kemudian evaluasi.[17]
3.      Tabulasi
Merupakan proses penyusunan data kedalam table.
4.      Verifikasi
Merupakan kegiatan peninjauan kembali mengenai kegiatan yang dijalankan.
C.     Analisis dan Interpretasi Data
Meskipun analisis data dan interpretasi data dilakukan sambil berjalan, tetapi harus dihindari analisis dan interpretasi data yang terlalu dini. Para peneliti yang belum berpengalaman seringkali tergesa-gesa untuk melakukan hal ini. Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkumkan apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data juga diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim. Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan.[18]
Teknik analisis data penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, menghitung korelasi, regresi, uji perbedaan, dan analisis jalur. Penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif. Geoffrey E. Mills mengemukakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut:[19] 
  1. Identifikasilah tema-tema dari data yang dikumpulkan secara induktif dari tema-tema yang besar menjadi tema yang lebih kecil
  2. Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode, umpamanya kode untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun hasilnya
  3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: siapa, apa, dimana, kapan, mengapa?
  4. Buatlah reviuw keorganisasian dari unit yang diteliti dari visi misis, tujuan, struktur sekolah dan lain-lain.
  5. Petakan secara visual faktor-faktor yang terkait atau melatarbelakangi dan diakibatkan oleh sesuatu hal. Misalnya faktor-faktor yang melatarbelakangi dan diakibatkan oleh proses pembelajaran, hasil belajar, kegagalan siswa dan lain-lain.
  6. Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk table, grafik dan lain-lain.
  7. Kemukakan apa yang belum atau tidak ditemukan dalam penelitian, kemudian identifikasikan.[20]
Teknik Interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut: (1) perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil analisis sebelumnya, (2) hubungkan temuan dengan pengalaman pribadi, (3) berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan, (4) hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya, (5) hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.[21]

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
Setelah Pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu pengelolahan data. Kegiatan Pengolahan data merupakan kegiatan penting dalam Penelitian sebelum penelitian berakhir. Maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan: Editing, Coding, Tabulasi dan Verifikasi.
Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkum yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim. Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. 2007.
Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.  Jakarta : Salemba Empat. 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif   dan R & D. Bandung: Alfabeta.  2010
Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta:  Rajagrafindo Persada. 2005.

Aditya Nugroho, Metode Pengumpulan Data, http://adityanugroho90.blogspot.com/2011/03/metode-pengumpulan-data.html, Akses 18 Desember 2012, Pukul 10:49 WIB.
Hadfi Ibadurrahman http://hadfi-ibadurrahman.blogspot.com/2012/01/analisis-data-penelitian-kualitatif-dan.html
Hendy, “Metode Pengumpulan Data”, http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
Vially Blog’s, http://viallyhardi.wordpress.com/2011/03/23/pengumpulan-data-penelitian/, Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:20 WIB.
http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara, Akses 18 Desember 2012, Pukul 11:02 WIB.



[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif   dan R & D, (Bandung: Alfabeta,  2010), hlm. 7.
[2] Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 11.       
[3] Hendy, “Metode Pengumpulan Data”, http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
[4] Hendy, “Metode Pengumpulan Data”, http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
[5]  Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) hlm.140-141.

[6] http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara, Akses 18 Desember 2012, Pukul 11:02 WIB.

[7] Aditya Nugroho, Metode Pengumpulan Data, http://adityanugroho90.blogspot.com/2011/03/metode-pengumpulan-data.html, Akses 18 Desember 2012, Pukul 10:49 WIB.


[8] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 97.
[9] Ibid.
[10] Vially Blog’s, http://viallyhardi.wordpress.com/2011/03/23/pengumpulan-data-penelitian/, Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:20 WIB.
[11] Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2006), hlm. 57.
[12] Ibid., hlm. 57-58.
[13] Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian,  hlm. 173-174.
[14] Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, hlm153-154.
[15] Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian, hlm. 176.
[16] Ibid., hlm. 178.
[17]Ibid., hlm. 180.
[19] Hadfi Ibadurrahman http://hadfi-ibadurrahman.blogspot.com/2012/01/analisis-data-penelitian-kualitatif-dan.html
[21] Hadfi Ibadurrahman http://hadfi-ibadurrahman.blogspot.com/2012/01/analisis-data-penelitian-kualitatif-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar