MAKALAH
PEDOMAN PEMBUATAN RANCANGAN PENELITIAN
Dipresentasikan Pada Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Rahmady
Di susun oleh: Kelompok 8 (Delapan)
Sri Rezeki Lestari (SM 100103)
Indah Suhardini (SM 100095)
Yunita Karmila (SM 100107)
FAKULTAS SYARIAH JURUSAN MUAMALAT
IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh
Dengan segala kerendahan hati,
izinkan penulis memanjatkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT yang
senantiasa membukakan pikiran dan hati untuk terus berjuang dalam menegakakan
agama-Nya serta makalah yang membahas tentang “Pedoman Pembuatan Rancangan
Penelitian (Bagian Lima) ” dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam tak
pernah putus kita sampaikan kepada pimpinan sekaligus guru peradaban dunia Nabi
Muhammad SAW yang banyak memberikan keteladanan dalam berfikir dan bertindak.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak dan rekan-rekan yang membantu penulis dalam memberikan
masukan dan pendapat terhadap makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kepada para
pembaca dan para pakar di mohon saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah dan guna meningkatkan kualitas dari makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat dan bangsa.
Wasssalamu’alaikum Warohmatullah Wabarakatuh.
Jambi, 19 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................... 4
BAB II :
PEMBAHASAN
A.
Pengumpulan
Data………………………………………… 5
B.
Pengelolahan
Data……………………….………………... 10
C.
Analisis dan Interpretasi Data……………………………. 11
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 15
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa
kerangka dan bagian-bagian yang harus dipatuhi. Kerangka dan bagian-bagian dari
karya ilmiah ini selain berfungsi sebagai acuan dasar penulisan juga dapat
mempermudah penulis untuk memaparkan alur tulisannya. Untuk itu, sebelum karya
ilmiah ditulis maka kerangka dan bagian-bagian karya ilmiah merupakan langkah
awal yang harus dilalui oleh penulis.
Langkah penting yang
perlu dilakukan di dalam kegiatan
penenlitian sebelum peneliti sampai kepada konklusi adalah pengumpulan data, pengolahan
data, analisis dan Interpretasi data. Seorang Peneliti akan sulit melakukan
verifikasi terhadap objek yang akan menjadi bahan penelitiannya tanpa ada
fakta-fakta yang mendasarinya. Meskipun begitu kuatnya argumenttasi yang dapat
dikemukakan oleh seseorang, akakn tetapi bila tidak didasari oleh fakta-fakta
maka ide-ide yang disampaikan akan menjadi kurang meyakinkan.
Untuk itu mengingat
Pentingnya hal tersebut dalam proses penenlitian, maka pada makalah ini akan
pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan Interpretasi data.
BAB II
PEMBAHASAN
PEDOMAN PEMBUATAN RANCANGAN PENELITIAN (BAGIAN
V)
A.
Pengumpulan
Data
1.
Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari
sumber yang sudah ada.[1]
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan
berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
2.
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar
cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera
photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,
observasi dan wawancara.
a.
Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya.[2]
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup
sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran terkait dengan
prinsip penulisan angket.[3]
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
1)
Isi
dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
2)
Bahasa
yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dan sebagainya.
3)
Tipe
dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.[4]
Berdasarkancara
kerjanya bila saja persiapan telah dilakukan secara baik, metode ini cenderung
lebih murah, cepat dan mampu menjangkau responden yang bertempat tinggal jauh
dan dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin dibandingkan dengan metode
lainnya. Namun demikian, metode ini memiliki kelemahan yaitu diperlukan
kejujuran pihak responden, kesahihan data sangat tergantung kepada responden.
Disamping itu, kelemahannya tidak semua responden bisa baca tulis,apalagi
disertai adanya keengganan responden mengembalikan daftar isian yang telah
dikirimkan sehingga peluang data hilang semakin besar.[5]
b. Wawancara (Interviu)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai
studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).[6]
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1) Wawancara
terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang
ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera
photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2) Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik,
dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.[7]
Kelebihan metode interviu: sebagai salah satu yang
terbaik untuk menilai keadaan pribadi, tidak mengenal batas umur dan pendidikan
subjek, merupakan metode pelengkap bagi penelitian social, cocok untuk dipakai
sebagai alat verifikasi data yang diperoleh dengan jalan observasi dan
koesioner.[8]
Kelemahan metode interviu: kurang efisien karena
memboroskan waktu, tenaga dan biaya, tergantung pada kebersediaan, kemampuan
dan keadaan subjek, harus benar-benar menguasai bahasa subjek.[9]
c. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.[10]
Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai
beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk
mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian
tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara
pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat
dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang.[11]
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak
dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara
verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan
enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena
enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain
dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung
sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai
kelemahan-kelemahan.[12]
B.
Pengelolahan
Data
Setelah Pengumpulan
data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu pengelolahan data. Kegiatan
Pengolahan data merupakan kegiatan penting dalam Penelitian sebelum penelitian
berakhir. Maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan:
1.
Editing
Merupakan kegiatan untuk meneliti kembali
rekaman atau catatan data yang telah dikumpulkan oleh pencari data dalam suatu
penelitian, apakah rekaman data tersebut cukup baik dan dapat dipersiapkan
untuk proses lebih lanjut ataukah rekaman tersebut perlu dilakukan peninjauan
kembali agar dapat dipakai untuk proses lebih lanjut.[13]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
proses editing yaitu: Kelengkapan
jawaban, keterbacaan jawaban, kejelasan makna jawaban, Konsistensi atau
kesesuaian jawaban, relevensi jawaban, keseragaman jawaban.[14]
Namun, jika ingin mengefisiensikan waktu
proses pengeditan dapat dilakukan pada saat pengumpulan data. Hal ini
sangat membantu pengumpul data guna memperoleh data yang shahih dan objektif.[15]
2.
Coding
Coding adalah mengklasifikasikan data menurut
jenis dan ragamnya.[16]
Pengklasifikasian ini dangan cara memberikan simbol atau tanda ataupun kode.
Proses coding dapat berjalan dengan baik jika
dilakukan dengan prosedur yang baik pula. Agar proses coding dapat berjalan
dengan lancar ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu: lakukan
pengelompokan data, setelah itu lakukan coding frame agar tidak menyulitkan, lalu alokasikan setiap jawaban
kedalam kategori-kategori yang sesuai, Kemudian evaluasi.[17]
3.
Tabulasi
Merupakan proses penyusunan data kedalam table.
4.
Verifikasi
Merupakan kegiatan peninjauan kembali mengenai
kegiatan yang dijalankan.
C.
Analisis
dan Interpretasi Data
Meskipun analisis data dan interpretasi data dilakukan
sambil berjalan, tetapi harus dihindari analisis dan interpretasi data yang
terlalu dini. Para peneliti yang belum berpengalaman seringkali tergesa-gesa
untuk melakukan hal ini. Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkumkan
apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan,
teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data juga diperlukan untuk
memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis
dan interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi
perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim.
Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan interpretasi data digunakan
untuk menarik kesimpulan dalam laporan.[18]
Teknik analisis data penelitian kualitatif berbeda dengan
kuantitatif. Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan
statistik, menghitung korelasi, regresi, uji perbedaan, dan analisis jalur.
Penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya menggunakan analisis yang
bersifat naratif-kualitatif. Geoffrey E. Mills mengemukakan beberapa teknik
analisis data sebagai berikut:[19]
- Identifikasilah tema-tema dari data yang dikumpulkan secara induktif dari tema-tema yang besar menjadi tema yang lebih kecil
- Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode, umpamanya kode untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun hasilnya
- Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: siapa, apa, dimana, kapan, mengapa?
- Buatlah reviuw keorganisasian dari unit yang diteliti dari visi misis, tujuan, struktur sekolah dan lain-lain.
- Petakan secara visual faktor-faktor yang terkait atau melatarbelakangi dan diakibatkan oleh sesuatu hal. Misalnya faktor-faktor yang melatarbelakangi dan diakibatkan oleh proses pembelajaran, hasil belajar, kegagalan siswa dan lain-lain.
- Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk table, grafik dan lain-lain.
- Kemukakan apa yang belum atau tidak ditemukan dalam penelitian, kemudian identifikasikan.[20]
Teknik Interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan
hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil
analisis sebelumnya, (2) hubungkan temuan dengan pengalaman pribadi, (3)
berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan, (4) hubungkan
hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya, (5) hubungkan atau
tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.[21]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau
cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan,
tes, dokumentasi
dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar
cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera
photo dan lainnya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,
observasi dan wawancara.
Setelah Pengumpulan
data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu pengelolahan data. Kegiatan
Pengolahan data merupakan kegiatan penting dalam Penelitian sebelum penelitian
berakhir. Maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan: Editing, Coding,
Tabulasi dan Verifikasi.
Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk
merangkum yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis
kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data diperlukan
untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil
analisis dan interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi
perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim.
Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan interpretasi data digunakan
untuk menarik kesimpulan dalam laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara. 2007.
Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat. 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta. 2010
Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2005.
Aditya Nugroho, Metode
Pengumpulan Data, http://adityanugroho90.blogspot.com/2011/03/metode-pengumpulan-data.html, Akses 18
Desember 2012, Pukul 10:49 WIB.
Bambang Sudibyo Samad, “Cara Analisis dan Interpretasi
Data dalam Penelitian”, http://educationesia.blogspot.com/2012/05/cara-analisis-dan-interpretasi-data.html, Akses 17
desember 2012, Pukul 23:17 WIB.
Hadfi Ibadurrahman
http://hadfi-ibadurrahman.blogspot.com/2012/01/analisis-data-penelitian-kualitatif-dan.html
Hendy, “Metode Pengumpulan Data”, http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07
Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
Vially Blog’s, http://viallyhardi.wordpress.com/2011/03/23/pengumpulan-data-penelitian/, Akses 07
Desember 2012, Pukul 16:20 WIB.
http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara, Akses 18
Desember 2012, Pukul 11:02 WIB.
[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 7.
[2] Sugiyono, Metode
Penelitian, hlm. 11.
[3] Hendy, “Metode Pengumpulan Data”,
http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07
Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
[4]
Hendy,
“Metode Pengumpulan Data”, http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/?blogsub=confirming#blog_subscription-3, Akses 07
Desember 2012, Pukul 16:12 WIB.
[5]
Muhammad Teguh, Metodologi
Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005) hlm.140-141.
[6] http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara, Akses 18 Desember 2012, Pukul 11:02 WIB.
[7] Aditya Nugroho, Metode Pengumpulan Data, http://adityanugroho90.blogspot.com/2011/03/metode-pengumpulan-data.html, Akses 18 Desember 2012, Pukul 10:49 WIB.
[8] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007) hlm. 97.
[9] Ibid.
[10]
Vially Blog’s, http://viallyhardi.wordpress.com/2011/03/23/pengumpulan-data-penelitian/,
Akses 07 Desember 2012, Pukul 16:20 WIB.
[13] Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian, hlm. 173-174.
[14] Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi,
hlm153-154.
[15] Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian, hlm. 176.
[16] Ibid., hlm. 178.
[18] Bambang Sudibyo
Samad, “Cara Analisis dan Interpretasi
Data dalam Penelitian”, http://educationesia.blogspot.com/2012/05/cara-analisis-dan-interpretasi-data.html, Akses 17
desember 2012, Pukul 23:17 WIB.
[20] Bambang Sudibyo
Samad, “Cara Analisis dan Interpretasi
Data dalam Penelitian”, http://educationesia.blogspot.com/2012/05/cara-analisis-dan-interpretasi-data.html, Akses 17
desember 2012, Pukul 23:17 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar